“Apa kau pernah melihat sebuah koloni luar angkasa dengan banyak sekali
cahaya lampu? Aku pernah melihatnya saat aku ke Bali beberapa tahun lalu.”
“Benarkah? Apakah itu sarang alien? Atau hanya halusinasimu
saja?”
“Awalnya aku juga tidak percaya. Tapi setelah aku menepuk-nepuk pipiku.
Itu sangat nyata.”
“Apa saat ini kau masih menganggapnya koloni alien?”
“Tidak!”
“Lantas?”
“Well, Bangunan besar dengan kelap-kelip lampu malam itu bukan
sarang mahluk Mars atau Pluto. Jujur waktu itu aku masih terlalu kecil. Aku
melihat bangunan megah dari balik kaca bus itu. Aku perhatikan ukurannya tak
wajar. Bukan rumah manusia ataupun kandang binatang.”
“Hmm… Bagus, artinya tak ada alien di bumi ini.”
“Tunggu dulu! Apa kau tahu apa itu sebenarnya?"
“Kau membuatku takut. Cepat katakan!”
“Itu adalah Power Plant terbesar di Jawa Bali. Ia hampir mensuplai
listrik seluruh pulau yang kau tempati ini.”
“Lanjutkan ceritamu”
“Kau tahu, bulan agustus lalu aku melakukan kerja praktek disana. Aku
seperti sedang bermimpi. Power plant itu benar-benar besar. Listrik dihasilkan
dari putaran turbin dalam generator. Turbin ini digerakkan oleh steam bertekanan.”
“Steam bertekanan?”
“Benar. Steam yang berasal dari penguapan air pada boiler. Ia menggerakkan
tiga turbin. Mereka sering menyebutnya high pressure turbin, intermediate
pressure turbin, dan low pressure turbin bergantung pada tekanan
steam yang menggerakkannya.”
“Apakah air yang digunakan bersumber dari laut? Atau sungai?”
“Pertanyaan bagus. Air dalam pembangkit listrik awalnya berasal dari
laut. Namun perlu diolah terlebih dahulu agar tidak menyebabkan kerak atau
korosi pada peralatan pabrik. Kau tahu, itu bisa menyebabkan peralatan menjadi
rusak.”
“Bagaimana mereka mengolah air agar tidak menyebabkan korosi atau kerak?”
“Baik. Akan aku lanjutkan. Coba dengarkan baik-baik. Air itu mengandung
tiga komponen selain molekul air tersebut yaitu gas terlarut, padatan terlarut,
dan padatan tersuspensi. Dan semua komponen pengotor itu harus dihilangkan dari
air untuk steam. Proses pertama adalah air diberi semacam desinfektan
agar mikroba yang hidup didalamnya mati.”
“Hmm..”
“Lalu air diberi koagulan dan flokulan agar molekul yang terlarut dalam
air seperti garam menggumpal menjadi ukuran yang lebih besar. Dalam tangki yang
besar air disemprot dengan udara bertekanan dari bawah sehingga gumpalan
mengapung ke atas.”
“Oke. Aku bisa membayangkannya. Setelah itu?”
“Gumpalan di-scrub dan air disaring dengan dengan pasir dan kerikil.”
“Apa setelah itu air bisa langsung dijadikan steam?”
“Belum, itu tadi hanya pengolahan awalnya.”
“Ada pengolahan lagi?”
“Ada. Namanya reverse osmosis. Air dari pengolahan awal tadi
disaring dengan filter kemudian dihilangkan kandungan klorinenya. Setelah itu
masuk pada tabung-tabung reverse osmosis untuk menghilangkan kandungan
didalamnya.”
“Apakah hasilnya murni air?”
“Tentu tidak. Tapi bayangkan air laut yang mengandung kadar natrium 2000
ppm diolah menjadi kurang dari 0.5 ppb. Ingat! Ppb (part per billion).”
“Aku harus bilang wow sambil koprol?”
It's me in coal handling area
NB: If you wanna brush up on power plant technology,
you can do your on-the job training in PT. IPMOMI Paiton Probolinggo. It’s a
quite big power plant which generate power 2 x 615 MW plus 1 x 815 MW. What an
amazing!