Alhamdulillah pagi ini masih diberi kesempatan
untuk bernapas #sigh. Saat mata mulai terbuka dari lelapnya tidur, pikiran langsung
menangkap satu kata kerja #berubah!. Yang benar saja, dalam buku agendaku tertulis
tanggal 19-21 Nopember ‘The Dump Time’. Lalu tanggal 27-28 Nopember ‘Galau Wannabe’.
Astagfirullah. Ini harus diakhiri.
Jumat, 30 Nopember 2012. Insyaallah dimulai titik
tempuh baru menuju perubahan seorang mahasiswa. Perubahan kecil yang terpikir
saat itu juga adalah menunaikan ibadah sholat subuh lebih khusyu’ dari
hari-hari lainnya. Semoga hari berikutnya bisa berjamaah #amin.
Sebelum sholat. Hp berdering. Telepon dari rumah.
Terdengar suara adik laki-lakiku menanyakan kabar. Aku membalasnya dengan kata
biasa yang diucapkan seseorang dalam perantauan ‘Alhamdulillah’ #baik. Kemudian
telepon diberikan kepada Ibunda tercinta.
Suara Ibunda membangunkan memori otakku yang dipenuhi
oleh kata #kangen. Suara ibu mulai masuk menanyakan kabarku dengan lebih
#insist dan cenderung #apprehensive. Akhirnya
aku tak bisa berbohong. Aku jawab jujur bahwa aku sedang #flu dan #batuk. Beliau
menghawatirkanku dan menyuruhku untuk pulang pekan ini. Aku berusaha meyakinkan
beliau bahwa aku tidak apa-apa. Aku anak Ibu. Jadi aku anak yang kuat.
Setelah percakapan dalam telepon selesai. Aku melakukan
sholat subuh. Satu hal yang #selalu aku lakukan selesai beribadah adalah
membaca #doa kepada #orangtua. Selupa-lupanya aku, doa itu tak pernah luput.
Mulailah perubahan kecil lainnya. Memperbanyak bacaan
Al Quran. Kemudian aku membuka laptop dan menyetel lagu ‘Indonesia Raya’. Aku
nyanyikan dengan penuh kebanggaan terhadap tanah air tercinta. Apalagi saat
mengucapkan kata ‘Disanalah, aku berdiri. Jadi pandu Ibuku’. Ibu, aku akan
menjadi anak yang berbakti padamu, agamaku, dan tanah air kita. Insyaallah.