Kisah ini baru saja terjadi. Dan menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam hidupku. Sebelumnya saya ingin bertanya “apakah saat membaca tulisan ini anda sudah sholat?”. Kemudian bolehkah saya bertanya lagi “apakah anda sholat berjamaah?”. Dan pertanyaan akhir saya “apakah sholat anda sudah baik?”
Pertanyaan-pertanyaan diatas hanya perlu kita jawab dalam hati sebagai koreksi diri kita selama ini. Nah, disini saya ingin mengisahkan sebuah pelajaran hidup yang saya dapat di masjid hari ini (30/1). Ketka adzan dhuhur berkumandang, saya lekas mengambil air wudlhu dan bersegera ke masjid di dekat rumah. Memasuki masjid saya berdoa “Ya Allah, bukalah pintu rahmat-Mu untukku”. Lalu kaki kanan ini dilangkahkan.
Sepi. Dalam masjid sebesar ini hanya ada dua orang laki-laki yaitu saya dan muadzin yang juga merupakan imam sholat di masjid ini. Sementara makmum yang perempuan sudah lumayan banyak. Sampai lama, tapi belum juga datang lagi laki-laki lain. Imam itu kemudian melihat kearahku seakan menyuruhku untuk mengumandangkan iqamah.
----------------------------zzz----------------------------
----------------------------zzz----------------------------
Aku sudah lama tidak mengumandangkan iqamah lagi dimasjid ini. Dan sekarang aku harus melakukannya. Lantas aku bangkit dari tempatku sholat sunah tadi. Kuraih mic yang ada didepan lalu dengan kekuatan dan bantuan Allah aku berhasil menyeru kepada setiap muslim di desa ku bahwa sholat akan segera dimulai. Setelah itu takbiratul ihram dimulai. Dan berdatangan beberapa orang dari belakangku. Alhamdulillah makmumnya bertambah.
Kawan, mungkin ini terlihat sungguh sangat biasa dan sederhana. Tapi jika engkau tahu bagaimana rasanya menyerukan iqamah di masjid yang sungguh besar ini. Engkau akan melihat makna dibaliknya. Setelah saya iqamah tadi, saya mengerti bahwa saya lah yang menyeru pada kebaikan (untuk sholat). Sehingga sudah barang tentu sholat saya juga harus baik. Ini bukan soal siapa yang mengajak, tapi soal amanah yang mengajak. Akankah orang lain mengikuti kita yang mengajak pada kebaikan sedang kita sendiri tidak baik?
Jawabannya ada pada dirimu kawan..