Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Sabtu, 14 Januari 2012

Eksotika Puncak Bromo yang Menantang


Petualangan ke puncak Bromo dari Surabaya kami mulai pukul 22.00 malam. Rombongan terdiri dari 12 motor dengan 23 orang peserta. Perjalanan malam hari menaiki puncak Bromo memacu adrenalin. Jalanan yang kami lewati terjal menanjak, berliku dengan belokan tajam, dan berpasir yang membuat licin jalan. Ditambah lagi dengan suhu dingin yang menggigit tulang dan kabut yang menghalangi pandangan mata membuat kami ekstra hati-hati.

Namun, semua selamat sampai tujuan mencapai puncak Bromo pukul 03.00 pagi. Kabut masih tebal menghalau pandangan. Hari pun masih gelap mencekam. Kami memarkir motor di beberapa meter dibawah puncak Bromo. Kemudian kami mulai mendaki. Mendaki dimalam hari membutuhkan alat bantu pengelihatan berupa senter. Perlahan tapi pasti, kami meniti langkah untuk sampai ke puncak tertinggi gunung yang merupakan hajat hidup suku Tengger ini.

Sampai di puncak sekitar pukul 03.40 pagi. Sambil menunggu waktu subuh kami duduk sambil menghangatkan badan dari dinginnya udara pagi pegunungan. Memasuki waktu subuh, kami mulai mengambil tayammum kemudian mengagungkan nama Allah di puncak tertinggi Bromo.

Fajar mulai menyingsing dan kabut mulai menghilang dikejauhan. Bukit dan pohon nampak seiring dengan terbitnya sang surya. Alam hijau mulai terlihat mata dengan langit yang mulai membiru. Kabut masih bermain-main disekitar puncak bukit menambah elok pemandangan alam ini. Ketika kau pandang bawahmu, kau lihat lading-ladang penduduk setempat dan jalanan yang kami lalui malam tadi berkelok-kelok.

Puncak mulai ramai dengan turis asing yang juga ingin menikmati indahnya puncak Bromo. Kami juga bertemu dengan penjual bunga abadi, rangkaian edelweiss yang berwarna-warni. Bunga ini hanya hidup di puncak dan lereng gunung yang susah diambil.

Perjalanan Bromo tidak hanya sampai disini. Kami tancap gas lagi menuju kawah Bromo. Kami melewati jalan pasir yang sungguh panjang. Ketika ada hembusan angin, maka seolah-olah terjadi badai pasir sehingga kami harus menutup mata dan hidung. Di tengah jalan, kami menjumpai pura penduduk Tengger yang berada tepat dibawah gunung Batok (gunung yang mirip seperti batok). Akhirnya rombongan kami sampai diujung jalan. Setelah ini kami harus mendaki tangga untuk mencapai kawah Bromo.

Langkah kami tak henti mendaki karena sudah tidak sabra melihat bagaimana kawah gunung ini. Ternyata memang luar biasa, kawah yang dibentuk dari gerakan vulkanik membuat lubang besar pada puncak gunung dengan batu cadas yang berada disekelilingnya. Pemandangan dibawah menjadi sebuah lukisan maha dahsyat yang pernah kami lihat. Motor kami, pura tadi, bahkan orang yang menunggangi kuda terlihat sangat kecil dari atas sini. Eksotika alam yang sangat luar biasa. Dan kami pulang tanpa rasa kecewa sekalipun.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Give your outstanding comment here, I will so pleasent :)