Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Sabtu, 15 Desember 2012

The Calendar Flips Fast



Posting kali ini adalah caraku practice bahasa Inggris. Aku mengarang sebuh cerita dengan beberapa kata baru yang bisa kalian semua baca dan gunakan. Selamat membaca cerita singkat ini!

“The calendar flips fast. We’re in the end of 2012. This end-year-vacation should make me refresh my mind after a hard wrestled with my routine for more than eleven months. You guys will ask me what I going to do or where I going to go?

It’s simple. I will go home. In my mind, my village is magnificent or you guys can say breathtaking. Alluring village that make my heart is so calm. Villagers here is kind of person who keenly hard worker fisherman, farmer, and seller.

I want to pamper my tongue with my mom cook. Seafood made by my mother is lip-smacking cuisine. It’s like in eateries in town or even more taste full.”


Kosakata :
Flip : berputar
Wrestled : bergulat
Magnificent : bagus sekali
Breathtaking : mempesona
Alluring : memikat
Keenly : giat
Pamper : memanjakan
Lip-smacking : enak
Cuisine : masakan
Eateries : restoran, kedai makan

Selasa, 11 Desember 2012

Jet Lag

Mas Ridho
Sambil kucek-kucek mata aku keluar kamar. Aku membawa peralatan mandi dan handuk hijau pemberian ibuku. Kudapati kos-kosan dalam keadaan yang tidak biasa. Ramai sekali diluar sana. Aku dekati sumber suara. Kulihat sosok yang sudah lama kenal dan tak berjumpa karena berbeda benua. Mas Ridho? Apakah ini mimpi? Aku menepuk-nepuk pipiku.
Mas Ridho baru pulang dari US. Refleks, aku mengulurkan tanganku. Berjabat tangan dengan mas kosan yang sudah lama pergi. Atau baru beberapa bulan? Yang kutahu hanyalah kabarnya lewat media status dan foto di facebooknya.
Obrolan ringan seputar kuliah dan kehidupan luar negeri meluncur dari percakapan kami. Percakapan lebih seru dengan hadirnya mas kosku yang lain, mas Wahyu. Dan adik kosku asal Flores, Nagato. Akhirnya masuk pada topik Jet Lag.
Jet lag? Seperti judul lagu Simple Plan.

Heart heart, heart is so jet lagged
Heart heart, heart is so jet lagged
”.

Itulah istilahnya. Istilah ini dipakai orang-orang yang pernah keluar negeri. Aku belum pernah, tapi akan pernah InsyaAllah.
Jet -> pesawat
Lag -> keterlambatan
Menurut mas Ridho, fonomena jet lag itu dapat digambarkan seperti ini. Seperti kita tahu Indonesia–US berbeda 12 jam. Jadi jam 8 malam di US sama dengan jam 8 pagi di Indonesia. Hari pertama di US, badan memang sudah berpindah ke lain benua. Namun pikiran masih ada di Indonesia. Jadi beberapa hari ketika sampai di Amerika mas Ridho tidur disiang hari dan beraktivitas dimalam hari. Karena masih kebawa suasana tanah air. :D
Lain lagi untuk hari ini. Badan sudah ada di tanah air, tapi pikiran masih di US. Jadi kelihatan dari matanya yang merah, mas Ridho ngantuk. Atau memang tidak tidur selama 27 jam perjalanan? Ini sama halnya dengan pengalamanku ke luar kota dengan beda waktu. Untuk Surabaya dan Bali yang berbeda satu jam.
Saat itu, aku bangun jam setengah lima pagi di Bali seperti aku bangun biasa di Surabaya. Namun, suasananya sudah sangat amat siang. Jadi badan tetap di Bali tapi pikiran masih bonek. Atau saat aku bangun jam setengah lima pagi di Jakarta. Lalu timbul pertanyaan “Ini udah subuh? Kok masih gelap?”
Nah dari kasus Indonesia-US dinamakan jet lag. Surabaya-Bali kuberi nama ship lag (karena ke Bali naik kapal). Jakarta-Surabaya kuberi nama bus lag (karena ke Jakarta naik bus).
Kinda of lol :P

Jumat, 07 Desember 2012

Berapa Kerupuk Cinta yang anda ingin beli?



Dua hari yang lalu, aku melakukan cek mimpi yang sudah tercapai. Ternyata ada empat yang sudah tercoret dan enam lagi dengan deadline dua bulan ini. Dari beberapa mimpi ada yang membutuhkan skill dan ada yang membutuhkan material (red. duit). Total uang yang diperlukan untuk meraih impian itu sekitar satu juta enam ratus ribu rupiah.
Rincian impian dua bulan ini (Bismillah!)

The 38th Plant Design

The 20th 500 for TOEFL

The 39th Conversation

The 43rd Silver Watch

The 44th Unique Phone Cell

The 25th Brother Sister School Fee

The 57th Cerpen

The 53rd Passport

Dari mana bisa kudapatkan uang tersebut? Minta orang tua (BIG NO!). Uang beasiswa (No Way! Itu buat hidup dan keperluan kampus!). Jadi aku harus kerja! Mulailah merenung (bukan menggalau) aku bisa kerja apa. Akhirnya inilah rincian pekerjaan yang bisa kulakukan saat itu dan siapa tahu akan muncul ide-ide pekerjaan lainnya.
The Online Shop (Cuma susah dan belum banyak pengalaman. Peluangnya internet dikampus cepet).
The Private Teacher (Sebulan ini rasanya fokus mimpi ke-38 dulu jadi belum bisa memulai. Hanya bisa memulai membuat brosur les-lesan untuk anak SMP. Tantangan : butuh kendaraan, jadi lagi butuh banget modal buat beli sepeda onthel sebagai pengganti sepedaku yang lagi rusak).
The Re-seller (Peluang : usaha kerupuk cinta temenku itu dibuka untuk reseller. Lumayan buat tabungan. Tantangan : area penjualan dikampus dengan harga IDR 6.000! Jadi aku harus berani promosi di kampus. Pernah selepas sholat dhuha, keyakinanku bertambah besar jikaakan banyak yang beli. Namun, saat bertemu ibu-ibu lewat keberanianku belum terpatri maksimal. Akibatnya aku berlalu tanpa menawari ibu itu kerupuk cinta yang kubawa. Namun, Allah berkehendak lain. Aku diberi keberanian untuk promo ke teman-temanku, junior, dan seniorku. Dan tanggapan mereka bermacam-macam. Nah, dari sini aku dapat pengalaman bagaimana menjual produk ke konsumen. So, keberanian memasarkan itu naik beberapa level. Dan aku yakin akan banyak yang membeli jualanku nanti).
Kerupuk Cinta - Bisa didapatkan di Sakinah Swalayan
Jadi, setelah membaca ini. Saya ingin bertanya :
“Berapa Kerupuk Cinta yang anda ingin beli? Hubungi : Habibi 085732224221”.
“Apakah anak anda ingin saya bimbing? Hubungi : Habibi 085732224221”
NB : Optimis, sabar, kepercayaan, doa, jaringan, dan keberanian sangat membantu usahaku!

Kamis, 06 Desember 2012

Kamis Siang Shofi



Shofi, siswa kelas III SD/MI (status : adik perempuan gue)


Kalau Raditya Dika buat naskah untuk malam minggu Miko. Aku kali ini akan menceritakan Kamis siang Shofi, adik perempuanku. Hari ini Shofi dapat PR (pekerjaan rumah) matematika dari sekolah. Di ruang keluarga dia sendirian nulis sambil manggut-manggut. Jarak pandangnya dengan buku tidak sampai 30 cm. Padahal harusnya lebih dari itu agar tidak merusak mata. Rambutnya terurai ke bawah menutupi sebagian matanya. Shofi? Kamu belajar apa tidur?
Saat kusapa ia malah balik bertanya apakah pekerjaannya benar atau salah? Bertanya tentang pelajaran anak SD kelas tiga. Ini tentang konversi. Dibukunya tercetak dalam anak tangga yang semakin kebawah dengan tulisan km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Dihalaman berikutnya tercetak 15 soal penjumlahan. Salah satu contoh soal nomor 10 adalah 13 m + 15 dm = ….. dm.
Kulihat 9 soal sudah dikerjakan dengan perfect. Namun, pada soal kesepuluh itu dia mengalami kesulitan. Ia bingung berapa 13 m sama dengan berapa dm? Ia melihat anak tangga itu, lalu mendapati kalau dari m ke dm turun satu anak tangga, jadi dikali 10. Nah, ia lalu bingung 13x10 itu berapa?
Ia menulis 10 kali angka 13 kemudian menjumlahkannya. Aku yang melihatnya langsung bertanya “Fi, kamu belum bisa perkalian kah?”
Shofi hanya nyengir. Aku akhirnya mengetes dengan memberikan soal perkalian 12x12, 13x13, dan 16x16. Dan fixed, shofi belum mahir dalam perkalian. Saat menghitung 16x16, shofi belum bisa menjawab 6x6 sama dengan berapa? Dari sini aku sadari adikku ini kurang mahir dalam mencongak angka. Sebabnya karena kurang berlatih.
Beberapa pertanyaan kecil aku lepaskan untuk memancing pemikiran Shofi. Mulai dari satu kali satu, dua kali satu, dan seterusnya. Namun tetap kesimpulannya shofi belum mahir mencongak angka. Saat kutanya 2x7 dia menjawab sambil nyengir “16, eh 15, eh 14”. Kemudian kami berlalu dengan tawa lepas karena kepolosan adikku yang satu ini.
Setelah setengah jam berlalu, 15 soal sudah terselesaikan. Sekarang waktunya untuk quick quiz untuk Shofi. Aku bertanya “satu abad berapa tahun?”
“100” jawab shofi cepat.
“Pintar, satu tahun berapa bulan?”
“Januari, Februari, Maret, ….. 12?” jawab shofi nyengir.
“Satu bulan berapa hari?”
“31”
“Bener?”
“Iya” sambil nunjuk buku.
“Ok, tapi biasanya dihitung rata-rata 30 hari Fi”
“Satu minggu berapa hari?”
“tujuh!”
“Sip. Satu hari berapa jam?”
“60, eh 24!”
“Benar! Satu jam berapa menit?”
“60 menit”
“Bagus, satu menit berapa detik?”
“60”
“60 detik berapa menit?”
Tik, tok, tik, tok. Shofi belum mahir kalau pertanyaannya dibalik. Haha. Adikku harus rajin belajar mencongak agar pandai. Mumpung masih kelas tiga. ^_^