Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Senin, 14 Maret 2011

The Golden Ways to be The Winner

Teknik Kimia ITS-Setelah sukses mendelegasikan 241 PKM GT DIKTI, Research and Technology Department (RnT) HIMATEKK kembali mengadakan acara yang luar biasa. Adalah The Golden Ways to be The Winner (12/03), yang dikemas dalam seminar mawapres sekaligus motivasi.

Menjadi Seorang mawapres bukan hal yang sulit. Ahmad Nasikhun, pembicara The Golden Ways yang meraih gelar mawapres di Universitas Gajah Mada mengatakan, "mawapres bukanlah sebuah tujuan akhir, tetapi merupakan representatif dari apa yang telah kita lakukan".

Lima puluh peserta The Golden Ways diberikan materi tentang mawapres, kompetensi, dan pengalaman menjadi mawapres oleh Nasikhun (Mawapres UGM) dan Zia Ardhi (mawapres ITS). Mereka juga mendapat motivasi dari trainer terkenal Rio Purboyo.

Sepulang dari acara ini, peserta diharapkan memiliki jiwa prestatif dan keinginan yang kuat untuk menjadi mawapres. Deri Pradana, salah satu peserta The Golden Ways mengatakan “Acaranya keren, kalau bisa, dibuat besar agar teman-teman jurusan lain dapat ikut serta”.

Menurut Arief Rahmatullah, ketua pelaksana The Golden Ways “acara ini layak dijadikan event tahunan, karena teknik kimia sendiri memiliki tradisi juara mawapres. The Goden Ways diharapkan mencetak regenerasi mawapres Teknik Kimia” ungkapnya.

Rabu, 02 Maret 2011

WOW! National Olympiad of Chemical Engineering

            Suasana kompetisi mewarnai Ruang Sidang Teknik Kimia FTI ITS Surabaya, Sabtu (26/02). Olimpiade Teknik Kimia yang dinamakan National Olympiad of Chemical Engineering (NOPEC) ini diikuti siswa-siswi SMA dari seluruh nusantara. Peserta NOPEC berjumlah 166 tim berasal mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa & Bali, Sulawesi, bahkan ada peserta dari Manokwari Papua.
Seleksi awal NOPEC dilakukan secara online pada Rabu (16/02) serentak di Indonesia. Mekanisme seleksi online yaitu peserta mendownload soal yang diupload pleh panitia melalui website chernival pada pukul tiga sore. Kemudian peserta diwajibkan mengirimkan jawabannya ke email panitia maksimal pukul enam sore. Dari seleksi awal ini terdapat 15 tim yang lolos dan berhak mengikuti babak semifinal.
Sehari sebelum babak semifinal dimulai (25/02), peserta mendapatkan jamuan berupa penginapan dan briefing awal di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Keesokan harinya, para peserta saling berkompetisi di ajang yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Teknik Kimia ITS ini.
Babak semifinal dilakukan dengan metode post to post. Peserta dibagi menjadi lima kloter untuk kunjungan ke post masing-masing. Post-post ini adalah laboratorium yang ada di Teknik Kimia diantaranya : laboratorium Teknologi Proses, Pengolahan Limbah, Biokimia, Mixing, dan Thermodinamika. Peserta diperkenalkan tentang laboratorium yang mereka kunjungi dan mengerjakan soal yang ada hubungannya dengan laboratorium tersebut.
Tiga tim terbaik dari babak semifinal masuk dalam babak final diantaranya adalah satu tim dari SMA Unggulan MH Thamrin Jakarta dan dua tim dari SMA N 1 Gresik. Babak final terdiri dari babak rebutan dan babak studi kasus. Dewan juri dari NOPEC adalah dosen-dosen muda Teknik Kimia diantaranya Dr. Romanus Krisantus T N, ST. MT., Suci Madhania ST. MT., dan Donny Satria Bhuana ST. M.Eng.
Setelah mengalami kompetisi yang cukup menegangkan, akhirnya diperoleh juaranya. Juara III yang mendapatkan trophy dan uang tunai satu juta rupiah diraih oleh Fahrun Nisai Fatimah dan Nisrien Mufidah dari SMA N 1 Gresik. Juara II yang membawa pulang trophy dan uang senilai dua juta rupiah adalah Muhammad Saadillah Afif dan Rahman Cahyadiputra dari SMA N 1 Gresik. Dan juara I yang mendapatkan uang tiga juta rupiah beserta trophy diraih oleh SMA Unggulan MH Thamrin Jakarta atas nama Radhian Ferel Armansyah dan Nurul Aulia.
Menurut Rahman, tim peraih juara II “NOPEC ini merupakan ajang yang bagus karena dapat memperbanyak pengetahuan kita dengan soal-soal yang layak untuk disebut olimpiade nasional”.
Ristaqul Husna Belgania, salah seorang semifinalis menambahkan “NOPEC ini luar biasa! Karena karena olimpiade ini saya yang awalnya tidak suka dengan kimia akhirnya tertarik pada kimia”.
Sementara itu, Achmad Yanuar Setyawan, ketua pelaksana NOPEC merekomendasikan agar pada tahun depan olimpiade seperti ini tetap diadakan. “Acara ini mampu membrandingkan Teknik Kimia dan memperkenalkannya kepada para siswa-siswi SMA” ujarnya. (wil)