Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Selasa, 30 Oktober 2012

Ikut Tes Awal ah!


Seorang anak berjaket merk Eiger dengan santai mendekati tempat kami duduk. Ia langsung duduk sambil nyengir “Maaf mas, tadi mules”.

“Oh, iya ndak apa-apa” kata Yanuar sambil menyruhnya duduk.

“Tes awalnya terlalu pagi mas” protesnya. Benar saja, waktu masih menunjukkan pukul enam lebih sepuluh. Parkiran off road teknik kimia masih sepi. Hanya ada beberapa motor saat aku datang tadi. Apa ini tidak terlalu pagi untuk malakukan tes awal? Aku menguatkan pendapat anak itu. Namanya Raka.

Sudah beberapa menit yang lalu Raka ditunggu teman sekelompok besarnya. Yanuar, asisten mereka kemudian memulai asistensi dengan basa-basi kecil sambil bertanya kepada praktikannya. “Daru, kamu kos dimana?” tanya Yanuar kepada anak berbaju hijau Real Madrid yang ada disebelahku.

“Saya ngontrak mas, didaerah Sutorejo” jawabnya singkat dengan wajah serius. Sepertinya ia tipikal anak yang serius. Sebelah Daru duduk, ada Raka. Sebelah Raka ada Kevin dan Jovan. Apa mereka janjian? Baju mereka sama-sama polo t-shirt dengan warna abu-abu. Memper sama.

Keheningan pagi buta dipecahkan lagi oleh pertanyaan Yanuar. “Jovan, kamu sudah bisa bahasa Indonesia?” tanya dia ke Jovan. Wajah anak ini bukan wajah Jawa. Dia asli Timor Leste. Dan dari cara bicaranya, dia belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar.

“Iya lumayan mas” jawab Jovan dengan logat asli Timor Leste yang masih kental.

Aku menunduk hampir tertawa lepas. Tapi saat berangkat tadi, Yanuar berpesan agar aku tidak tertawa saat asistensi dilakukan. Tak bisa menahan tawa aku akhirnya angkat bicara “Yan, ini aku pengen ketawa”. Semua diam melempar pandangannya ke arahku. Kulanjutkan pembicaraanku “Aku barusan berpikir, bicara saja Jovan udah susah. Bagaimana ia menulis lapres (laporan resmi, red) ya? Kamu gak kesusahan Jovan?”. Aku takut logatnya terbawa sampai ke lapres.

“Iya mas, pembahasan laporan saya sering direvisi asisten. Katanya disuruh jadikan pasif gitu” jawab Jovan. Nah! Sepertinya asistennya ini kurang tahu kalau Jovan memang kurang bisa menulis dalam logat Bahasa Indonesia. Eh, apakah menulis perlu logat? Ya sudahlah.

“Oke, sebelum memulai tes awal kali ini saya mau kalian makan biskuitnya satu-satu” kata Yanuar menunjuk camilan yang ia bawa. Jreng! Apa aku boleh ikut makan? :P
---
---

Asistensi praktikum kimia organik ini dibuka Yanuar dengan ucapan selamat datang lho. Selain itu dia juga memperkenalkan diri ala pemandu LKMM TM. Suer! Setelah itu ia menjelaskan mekanisme tes awal ada lima sesi. Sesi pertama ‘Dasar teori’, kemudian ‘Engineering dan Teknis’, ‘Aplikasi dan MSDS (Material Safety Data Sheet)’, ‘Ekonomi’, dan terakhir ‘Simulasi dan Game’. Semua agenda itu dirangkai dalam dua jam kedepan. Beuh!

Sesi dasar teori dimulai dengan pertanyaan point. Yanuar akan bertanya kepada praktikannya, siapa yang menjawab dia mendapat nilai. Selanjutnya sesi engineering dan teknis lebih berisi teknis dan prinsip kerja alat saat praktikum serta bagaimana efek kalau alat dimodifikasi. Sesi aplikasi dan MSDS tentang kegunaan percobaan dan safety dalam laboratorium.

Pada sesi ketiga ini, Yanuar bertanya “Ada yang tahu penangganan saat asam sulfat kena mata?”

“Dibuka mas kelopak matanya” jawab Kevin datar. Beuh! Ini anak kebanyakan lihat film Happy Tree Friends mungkin. Dengan ekspresi innocent dia telah membuat yang lain ngeri. Kulihat kerut dikening wajah Daru, ekspresi bengong Jovan dan ekspresi nyengir Raka. Sementara aku sendiri tepok jidat kemudian menjelaskan maksud Kevin yang kutangkap.

“Untuk penangganan pada mata. Dalam MSDS dijelaskan bahwa ketika zat kimia mengenai mata, pertama yang kita lakukan adalah melepaskan alat bantu pengelihatan seperti kacamata atau lensa kontak. Setelah itu dibasuh dengan air yang mengalir. Baru kemudian dilakukan bantuan klinik. Mungkin maksud Kevin seperti itu” jelasku sambil menunjuk kacamata Daru. Kevin mengangguk tanda setuju.

Memasuki sesi ekonomi, Yanuar memberikan tugas kepada praktikannya untuk mencari harga bahan baku pembuatan metil asetat sehingga mereka bisa mengetahui besar keuntungan yang mereka dapat ketika memproduksi metil asetat dari bahan methanol, asam asetat, dan asam sulfat sebagai katalisnya.

Sesi akhir adalah simulasi dan game. Tapi menurutku ini sesi quiz Siapa Berani. Yanuar membagi praktikannya menjadi dua tim. Tim A Raka dan Daru. Tim B Kevin dan Jovan. Lalu Yanuar memberi skor pertama kepada tiap tim 20 poin. Kedua tim harus menjawab pertanyaan Yanuar. Pertanyaan pertama bernilai 10 poin kalau benar. Kalau salah -10 poin.  Pertanyaan kedua bernilai 20 poin kalau salah -20 dan seterusnya. Memasuki pertanyaan keenam kedua tim sama-sama bingung dalam menjawab akhirnya Yanuar mengubah sistem permainan menjadi Siapa Berani on Race. Jadi, kedua tim diberi waktu 50 detik untuk lari dan bertanya jawabannya kepada siapa saja yanga ada di sana pada waktu itu. Waktunya pakai stopwatch pek!

Terakhir Yanuar menutup asistensi ini dengan pesan kesan selama tes awal. Overall, It’s a lot of fun! :)

Minggu, 28 Oktober 2012

Habib Printing


Habib Printing Poster

Setelah sekian lama merongsok di kamar. Printer Canon tipe ip2770 yang ku beli setahun yang lalu berhasil difungsikan lagi. Aku membelinya bulan Juni 2011 lalu di High-Tech Mall. Aku sampai lupa berapa harga belinya, namun yang ku ingat adalah printer ini sudah berada pada limit maksimalnya.

Benar! Aku memakainya untuk mengeprint tugas-tugas kuliah. Aku juga membuka usaha bernama Habib Printing setahun yang lalu. Usaha yang kukelola sendiri ini sudah menghasilkan lebih dari cukup. Kuhitung-hitung uang yang ku dapat cukup untuk membeli printer baru. Sudah BEP! Batinku.

Mengulas sedikit tentang Habib Printing. Usaha ini merupakan usaha paruh waktu. Mekanisme nya adalah konsumen menghubungi nomorku untuk menggunakan jasaku. Kemudian dia mengirim file siap cetak pada rentang waktu malam yaitu pukul 20.00 sampai 07.00 pagi. Hal itu karena pagi sampai siang jadwalku padat. :P Setelah itu aku mencetak sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misalkan “Cetak A4 2 kali berwarna”.

Konsumen utama merupakan anak-anak jurusanku sendiri dan mbak-mbak kosku. Mereka akan mendapati file nya telah tercetak besok paginya. Kemudian saat di kampus, aku menyerahkan order-an mereka dengan nota pembayaran dan kartu ucapan terimakasih. Tak ketinggalan promosi kulakukan melalui media elektronik seperti facebook, twitter, dan blog. Aku juga menyebar poster dan selebaran ke teman-temanku. Lihat gambar!

Sekarang saya bertanya kepada Anda “Apakah Anda mau menggunakan jasa printer saya?”

Jika ya! Kirimkan file siap print Anda ke wildan.tekkim@gmail.com, sms konfirmasi ke 085732224221. File Anda akan tercetak besok!

 
“Trust and Quality is our Priority!” *tagline*

Rabu, 24 Oktober 2012

Asistensi Kimia Organik


Aku dan Herlina menuju ruang E-301. Ruang laboratorium kimia organik (tapi jadi laboratorium kimia analisa kalau semester genap). Aku buka pintu laboratorium lalu mengucapkan permisi dengan senyum terindah kepada bapak laboran disana. Bapak laboran mempersilahkanku masuk seperti biasa, lalu bilang “habisin aja Bi!”. Bagai oase di gurun sahara. Bagai kolak kacang ijo di lab. KO. Nyammy~.

Untuk hari ini saja, tujuan utamaku bukan dan bukan kacang ijo. Aku datang untuk melihat Herlina tes awal dengan praktikannya. Meski beberapa kali aku sudah ikut Herlina asistensi, tapi kali ini lain. Bagaimana tidak, inilah saat yang nggak boleh dilewatkan. Mengasisteni praktikan luar biasa. Sepertinya jarang tipikal praktikan seperti ini. Dia terkenal seantero mahasiswa tingkat empat.

Sampai waktu yang dijanjikan, praktikan belum datang dengan alasan kelas KO. Aku sabar menunggu sambil makan snack kacang garing agar tidak garing di lab. Sesekali aku bercanda dengan para asisten.

Contoh Kejadian
Seorang praktikan bernama Udin muncul di depan pintu ruang asisten. Kemudian bertanya “mb. Ima atau mb. Irma nya ada?”. Jleb moment itu benar ketika praktikan tidak hafal nama asisten aslinya, Ira.
Arifuddin yang kebetulan disana bertanya ulang “mau cari siapa Dek?”
Udin bertanya lagi “mb. Irma nya ada?”.
Arifuddin menjawab “Oh, lagi diluar” (diluar mana? Aku cekikian dalam hati. Sementara wajah Ira kusut karena dia lupa namanya).
Beberapa menit kemudian dia balik bertanya “mas Yanuar ada?”
“Yanuar siapa?” Jawab Arifuddin (terang saja, asisten KO bernama Yanuar ada dua woyy).
Udin bingung terus pergi untuk kembali bertanya “oh, mb. Ira nya ada?”
-_-

Contoh Kejadian Lain
Arifuddin muncul di depan pintu ruang asisten. Kemudian dengan usil ku tanya “cari siapa Dek?”
“Cari habibah ada?” jawab nya.
“Pergi….” Ku jawab begitu.
“Pergi kemana?” timpal Ariffudin.
“Kamu yang pergi!” Kataku ngusir.
Kemudian suasana hening. Bisa kutebak, Arifuddin mbatin.

Kejadian Tes Awal
Akhirnya praktikan yang ditunggu datang. Kalau tidak salah ingat dari kursi paling kiri ke kanan masing-masing punya inisial nama Dimas-Nicholas-Robby-Prasetyo. Herlina mulai meluncurkan teka-teki seputar percobaan ekstraksi minyak. Mulai dari tujuan percobaan, prosedur, dasar teori, prinsip kerja alat, dan sebagainya.

Saat itu Herlina menentukan bahan apa yang digunakan untuk ekstraksi. Robby mengusulkan kayu putih. Herlina menolak karena untuk mencari kayu putih susah. Jadi dia putuskan untuk memakai ekstraksi minyak dari bunga melati. Spontan Robby menjawab “Kadar minyak nya 0.01” dengan nada menggurui, Semoga mata dan telingaku masih normal.

Junaidi, asisten KO juga yang disana menimpali “tahu dari mana?”

“Ada di buku” Jawabnya dengan nada dan mimik yang sama. Yang membuat aku atau mungkin semua yang disana merasa dia bilang ‘wow lo gak tau?’

“buku apa?” jawab Junaidi.

Dia menoleh ke teman disebelahnya sambil menunjuk pulpen kearah Prasetyo dengan mimik yang masih sama. Lantas Prasetyo menjawab “Buku Ernest”.

“buku nya dibawa?” tanya Junaidi.

“Saya tadi kuliah mulai jam tujuh, jadi tidak sempat meminjam di perpustakaan.” Jawabnya lagi dengan mimik yang menyamai partner nya. Aku mulai merasa dia juga ingin bilang ‘wow, lo gak tau?’.
--*--
Teka-teki dari Herlina dimulai lagi dengan pertanyaan macam-macam destilasi. Ada perdebatan lain antara praktikan dan asisten seperti diatas. Suasana mulai menegang. Jadi aku pindah ke bilik ruangan sebelah untuk ngobrol dengan bapak laboran (takut-takut kalau aku ikut debat juga. Terus aku gak sabar. Terus aku ngelempar praktikan dari lantai tiga. Maaf, *alay sesaat). Lalu sampai pada pertanyaan mengapa ekstraksi menggunakan soklet.

Pertanyaan yang mudah menjadi susah. Yang susah menjadi kelihatan lebih mudah. Beberapa kali ditanya hal yang mudah malah kembali dengan jawaban yang tidak diinginkan seperti panas latent, koefisien perpindahan panas U, dan lain-lain. Aku tahu dia memiliki pengetahuan lebih. Namun orang lain tidak butuh pengetahuan dengan nada dan mimik yang menjengahkan. Mimik yang masih kuingat jelas. Mimik yang jika diibaratkan dengan satu kalimat menjadi ‘Wow, lo gak tau?’.

Aku kemudian berpikir bahwa memberikan pengetahuan yang kita miliki tanpa ilmu komunikasi yang baik is a big nothing! (Ilmu komunikasi yang penting adalah nada bicara, mimik wajah, gesture tubuh). Coba bayangkan jika kamu memberikan pengetahuan kepada orang lain dengan nada menggurui, mimik sok tau, dan gesture tubuh menganggap remeh? Orang lain tidak akan memberikan pujian, tapi sepatunya melayang ke arahmu.

Baiklah, kawan, hari ini anggap saja kita belajar dan melihat kembali kedalam diri kita. Bagaimana cara bicara kita dengan orang lain. Apakah mimik kita tidak menyakiti orang lain. Apakah gesture tubuh kita mencerminkan bahwa kita care terhadap orang. Mari evaluasi diri!

NB : Terimakasih kepada seluruh pihak dalam kejadian diatas. Semoga sukses di masa depan!