Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Rabu, 15 Februari 2012

KANTIN - Seorang Ustadz Muallaf


Sore ini, majelis yang semoga diberkahi Allah swt dengan frekuensi O-107 Teknik Kimia mendatangkan bapak ustadz Saukani Ong. Majelis yang biasanya disebut KANTIN, kajian rutin yang diselenggrakan oleh departemen Tablighul Islam Kajian Islam Nurul Ilmi Teknik Kimia. Tema kajian hari ini adalah ‘Kuawali Kuliah dengan Bismillah’.

Bapak ustadz Saukani Ong adalah seorang muallaf. Beliau merupakan keturunan Cina. Walaupun seorang muallaf namun ajaran agama Islam yang beliau aplikasikan lebih banyak dariku. Jujur, aku sebagai anak yang dari lahir sudah memeluk tali Allah ini belum lah mampu mengaplikasikan ajaran Nabi Muhammad seperti beliau. Dalam kesempatan itu beliau mengatakan “Sekarang ini banyak muslim yang mengaji Al Quran namun masih belum bisa memahaminya. Lebih baik membaca satu ayat dan paham maksudnya.” Saya tertohok mendengarnya.

Kemudian saat sesi diskusi beliau menjelaskan pula pengalamannya. Ayah beliau dulu suka memakan bubur. Apakah kamu tahu? Ayahnya menggunakan sumpit untuk memakannya. Bayangkan, makan bubur dengan sumpit? Itu suatu hal yang tidak mudah, benar? Namun, ketika itu ayah beliau menghabiskan buburnya tanpa ada sisa sama sekali. Prinsip hidup orang Cina yang sesuai dengan pengamalan hadist Nabi yang menyuruh menghabiskan makanan sampai tak bersisa karena kita tidak tahu dimakanan yang mana Allah akan memberikan barakahnya.

Kemudian kita diajak untuk merenungkan apakah saat makan kita menyebut nama Allah? Sapakah saat kekamar mandi kita sudah berdoa dan melangkahkan kaki kiri ke kamar mandi? Sudahkah kita menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari?

Rabu, 01 Februari 2012

Apa yang Engkau Pakai?


Tak ada kata terlambat untuk belajar. Saudaraku Muhammad Zakariyya mengajariku hakikat apa yang harusnya kita pakai saat menghadap sang Ilahi. Ketika menghadap dosen, mahasiswa harus berpakaian sopan. Apalagi ketika akan bertemu presiden, orang akan memakai jas dan kemeja bagus. Namun kawan, apa yang kamu pakai ketika akan menghadap Allah? Yang menciptakan alam semesta ini, yang lebih mulia dan tinggi dari presiden dan dosen.

Mari kita introspeksi, sudah rapikah pakaian yang kita pakai sholat? Bersihkah? Pernah ku dengar suatu perintah untuk memakai pakaian yang paling bagus untuk sholat. Dan saudaraku Zaka selalu memperhatikan apa yang ia pakai untuk sholat.

Saudaraku, semua orang didunia ini memiliki masalahnya sendiri. Itu pasti! Namun, sosok yang satu ini. Dalam peliknya masalah hidupnya tetap terlihat santai dan terus bangkit dengan kepercayadirian yang sangat tinggi bahwa Allah tidak akan mmenyia-nyiakan hambanya yang sholeh. Sosok dewasa yang terkadang sangat menghibur dengan pemikiran out of the box memberikan warna baru bagi kehidupan orang lain.

Inspiratif? Sangat! Ketergantungan Saudaraku ini kepada orang tua tertepiskan oleh usahanya. Setiap malam ia harus ‘dines’, istilah lucu untuk ‘ngelesi’. Selain mendapatkan uang untuk keperluan hidup selama perantauan. Itu juga merupakan hal yang sangat mulia, yaitu mengamalkan ilmu. Semakin diamalkan maka ilmu akan semakin banyak kita dapatkan.

Belum pernah ku melihat kegigihannya terpatahkan. Setiap kali ingin dines ia mengayuh sepeda ungunya melewati jalanan malam kota pahlawan. Ku buka lebar mataku dan melihat betapa hebat Saudaraku ini.

Ya Allah, semoga engkau berikan sikap istiqomah kepada Saudaraku. Agar ia mampu menjadi entrepreneur yang sukses! Meraih setiap mimpi yang ia visualkan dikamarnya. Mengajarkan dan terus berusaha mengamalkan ilmunya. Hingga kelak kita semua bertemu di syurga yang Engkau janjikan kepada orang-orang yang bertaqwa.

Syukron Akhi, jzk..

Senyum Mata Hilang


Motivasi yang membuat saya terus berusaha mengejar target dan memprediksi saya dapat dari Saudaraku ini. Fariz Hidayat. Ketika itu semester tiga dan saya tak pernah membuat prestasi dan target apapun. Berjalan dalam kehidupan yang teruus ku anggap mengalir mengikuti arus. Namun, pandangan hidup itu berubah. Aku melihat sosok ini dengan optimisme tinggi dalam meraih target membuatku menyadari hidu itu kita sendiri yang mengatur alirannya.

Saudaraku yang sungguh cerdas dan sungguh mudah memahami persoalan. Aku mengingat saat itu target untuk meraih indeks prestasi kita sama yaitu IP 4,00. Saat itu aku mendapatkannya dan engkau malah sebaliknya. Dari sini ada banyak sekali pelajaran yang engkau dapat. Aku pun mendapat himkah dari itu. Terbukti bahwa semester ini kejayaanmu kembali. Naik dengan sangat signifikan merupakan bukti bahwa Saudaraku ini mampu mengambil hikmah dari keterpurukannya. Itu merupakan hal yang hebat karena banyak pula yang malah minder dan makin terpuruk dalam keterpurukan.

Saudaraku, kepribadianmu sungguh menyenangkan sehingga banyak kegembiraan yang terpancar. Dengan senyum mata hilang ciri khasmu itu. Salah satu yang ingin ku tiru darimu adalah kepercayadirian dalam berkomunikasi didepan umum. Aku melihat engkau sangat berani. Tak banyak orang yang seperti itu kawan.

Allah secara tidak langsung menjadikan ujiannya untuk mengupgrade diri ini lebih baik. Proses upgardeing itu sangat penting untuk menjadikan diri lebih baik. Jadi proses dan treatment juga penjagaan harus dikendalikan dan dikuasai agar tidak menyimpang dari jalanNya.

Saudaraku, satu hal yang memang sangat sulit untuk dilakukan namun mudah diucapkan adalah bertanggungjawab. Sampai saat ini aku pun masih belajar bagaimana caranya. Namun bukan kah hal yang sulit itu belumtentu tidak bisa dikerjakan? Dengan optimisme itu, mari menunjukkan kembali kejayaan dalam mengupgrade calon pengganti kita kelak!

Syukron akhi, jzk..

Tanda Tanya dan Tiga Panah


Prinsip hidup sangat diperlukan oleh seseorang. Belum pernah kutemui pakar filosofi dimana aku belajar juga kehidupan dilihat dari sudut yang unik. Saudaraku, Mahendra Fajri Nugraha dalam penuturannya melalui sebuah simbol tanda tanya dan tiga panah. Apakah pernah kamu melihat foto profile Saudaraku ini dalam facebooknya? Tanda Tanya dengan tiga panah bukan? Apakah sempat terpikir olehmu filosofi dari tanda tersebut?

Begini ceritanya. Hidup manusia itu akan terus berjalan. Ketika menghadapi masalah, manusia akan memilih untuk melakukan apa. Ketika ia memilih maju maka akan terjadi tanda tanya yang menandakan bahwa manusia tidak akan tahu masa depannya. Jadi masih belum tahu akan seperti apa, sukses/tidak tergantung usaha yang ia lakukan. Namun ada kalanya manusia menghadapi suatu masalah dan ia berada pada titik tengah. Tak mau maju atau mundur, tetap stagnan dan tidak melakukan apapun untuk menyelesaikannya.

Arah panah kesamping berarti menghindari masalah. Manusia juga bisa menghindari masalah tersebut dengan mencari pekerjaan lain untuk dilakukan tetapi tidak menyelesaikan masalahnya. Dan terakhir arah panah ke bawah. Ini yang tidak diharapkan, yaitu lari dari masalah dan membunuh diri sendiri. Naudzubillah.

Saudaraku, pernahkan kamu menganalogi hidup manusia seperti naik sepeda motor? Kalau pun kita naik sepeda motor pasti ada tujuannya (ridho Allah dan syurga). Manusia akan melalui jalan hidupnya sendiri. Ia melalui jalanan panjang sampai tua jika Allah menghendaki, atau terjadi kecelakaan saat ia muda. Waallahua’lam. Ketika naik motor pernah kita mengisi bensin bukan? Itu artinya kita perlu kekuatan dalam perjalanan menuju tujuan hidup. Kekuatan dapat berarti iman, sholat, puasa, amalan-amalan, dll. Kadangkala kita juga singgah saat perjalanan. Itu bukan berarti kita tidak mencapai tujuan, namun kita memperlama waktu untuk mencapai tujuan itu.

Kalau ditelaah lebih dalam banyak sekali pelajaran berharga dalam filosofi hidup ini. Namun yang perlu digarisbawahi adalah tujuan utama hidup manusia itu.

Saudaraku, engkau mengajariku untuk selalu berusaha bangkit dari ketidakidealan. Berusaha mencoba meski terjatuh. Aku pun belajar bagaimana kesederhanaan itu menjadi sangat menyenangkan. Namun engkau harus belajar juga bagaimana cara menghargai diri. Menghargai kebutuhan tubuh dengan makanan yang bergizi.

Saudaraku, sepertinya sangat menyenangkan menguasai media dengan tujuan ridho Allah. Menyampaikan dan memberikan arti pemahaman kepada yang lain tentang pengetahuan untuk orang-orang yang berpikir. Teruslah menyampaikan walau satu ayat.

Syukron akhi, jzk...

Hidupmu Bersahaja?


Apakah hidupmu bersahaja? Saudaraku Arief Rahmatullah memilikinya. Dalam suatu takdir yang digariskan Yang Maha Hidup ketika Ayahanda berpulang ke Rahmatullah, aku berkujung kerumahnya. Dari penuturan kakak perempuannya saya tahu betapa arif Saudaraku ini. Kakak perempuannya bercerita betapa sayangnya ia kepada kedua orang tuanya. Terutama Ayahnya.

Apakah kamu sangat sayang kepada Ayahmu? sehingga setiap kali menelpon rumah selalu bertanya ”apa Ayah masih merokok?”. Apakah kamu sering duduk bersanding dengan beliau kemudian bercerita tentang banyak pengalamanmu ke Malang, Jakarta, Surabaya. Membelikannya sesuatu? Belajar sehingga nilai kita bagus dan saat transkrip dikirim oleh Pak Pos, sekeluarga menjadi bangga? Saudaraku yang satu ini seperti itu.

Satu dari tiga hal yang masih terus mengalir pahalanya walaupun kita meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat. Aku belajar mengoperasikan Adobe Photoshop dari Saudaraku ini. Ku pakai berulang-ulang sehingga aku dapat membuat poster-poster keren. Dan jika suatu saat nanti aku mengajarkannya pada orang lain, bukankah Saudaraku yang jago desain ini mendapat amalan jariyah? Itulah yang membuatku mengerti bahwa mengammalkan ilmuitu sungguh hal yang luar biasa.

Namun Saudaraku, seperti siang dan malam yang terdapat keseimbangan didalamya. Tubuh ini juga perlu diseimbangkan. Proporsi dalam managemen energi harus diperhatikan. Keseimbangaan antara aktivitas dan jam istirahat harus diatur sehingga tidak sering beristirahat saat beraktivitas.

Saudaraku, entah sudah berapa banyak asam garam yang engkau rasakan sehingga kedewasaan itu terlihat jelas dari dirimu. Dan aku yang masih sangat kencur ini belajar banyak dari sikap dan perilakumu.

Saudaraku, memberi suatu pelajaran dan pengetahuan terutama dalam aspek kehidupan itu sangat mulia sekali. Mengadakan kajian kemudian membuat orang lain berhenti sejenak untuk merenung dan muhasabah akan memberi manfaat yang besar. Hal yang perlu dipegang adalah bagaimana untuk terus mengajak, mengajari, dan memotivasi orang lain untuk menuntut ilmu Allah melalui syiar yang berkelanjutan. Keep on your way to speak up Muslim!

Syukron akhi, jzk.

Surat untuk Ketua Umum


Musibah mungkin adalah suatu bentuk ujian dari Allah agar hambaNya dapat selalu dekat denganNya. Musibah lumpur lapindo yang melanda porong beberapa tahun lalu masih menyisakan bekas dihati Saudaraku ini. Ketika kutatap sorot matanya kulihat keteguhan jiwa yang sungguh luar biasa. Betapa tidak, aku tak pernah bisa membayangkan rumah tempatku lahir, sekolah tempatku belajar, masjid, dan rumah-rumah tetangga terendam lumpur. Begitulah kesabaran yang terpancar dari dalam nanar mata Saudaraku, Moh Aris Setyawan.

Suatu ketika handphone ku mengirim pesan kepadanya “bolehkah aku minta tolong? Kalau ketemu lagi, aku ingin kamu memukulku tiga kali karena aku kurang maksimal dalam menjalankan amanah dakwah ini”

Dia membalas “kalau kamu dipukul tiga kali, berarti kamu harus memukulku 100 kali. Aku malu dengan keadaanku sendiri”

Ya Allah Ya Rabb, aku terkaget melihat jawaban tersebut. Ingin meneteskkan air mata namun tak bisa. Hanya haru dan salut dengan kebijaksanaan ketua kami ini. Saudaraku, sebenarnya aku banyak belajar padamu. Setiap kali taddarus Al Qur’an, suara dan kelancaran bacaanmu membuatku merasa perlu banyak berlatih membaca ayat-ayat Allah.

Pernah pula ketika aku singgah dikamar kosanmu ARH 31. Saat itu ba’da Maghrib, aku melihat matamu merah tanda habis menangis sambil memegang Al Qur’an. Apakah kamu menangis saat membaca arti firman Tuhan itu?

Subhanallah, namun pesanku untukmu Saudaraku. Allah menyukai orang-orang yang bersih bukan? Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman? Selayaknya kebersihan itu harus dijaga. Pakaian, kamar, dan yang terpenting kebersihan hati.

Dan lagi Saudaraku, engkau mengajariku arti ketulusan kepada seseorang. Tapi kamu juga harus banyak belajar bagaimana berkomunikasi, belajar membuka cakrawala untuk hal-hal baru. Kamu juga perlu berlatih menanggapi pendapat orang lain, dan berpikir sebelum bertindak.

Saudaraku, amanah itu berat. Tapi selama kita melaksanakannya dengan usaha yang maksimal kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah, insyaAllah apapun yang kita tuai, itu adalah yang terbaik. Jadi, mari melangkah untuk memaksimalkan apa yang semestinya. Menegakkan tali Allah ditengah zaman yang sudah global. Mari tingkatkan ukhuwah, mari berdiri kembali dengan optimisme sukses!

Syukron akhi, jzk..