Seorang
anak berjaket merk Eiger dengan santai mendekati tempat kami duduk. Ia
langsung duduk sambil nyengir “Maaf mas, tadi mules”.
“Oh,
iya ndak apa-apa” kata Yanuar sambil menyruhnya duduk.
“Tes
awalnya terlalu pagi mas” protesnya. Benar saja, waktu masih menunjukkan pukul
enam lebih sepuluh. Parkiran off road teknik kimia masih sepi. Hanya ada
beberapa motor saat aku datang tadi. Apa ini tidak terlalu pagi untuk malakukan
tes awal? Aku menguatkan pendapat anak itu. Namanya Raka.
Sudah
beberapa menit yang lalu Raka ditunggu teman sekelompok besarnya. Yanuar,
asisten mereka kemudian memulai asistensi dengan basa-basi kecil sambil
bertanya kepada praktikannya. “Daru, kamu kos dimana?” tanya Yanuar kepada anak
berbaju hijau Real Madrid yang ada disebelahku.
“Saya
ngontrak mas, didaerah Sutorejo” jawabnya singkat dengan wajah serius.
Sepertinya ia tipikal anak yang serius. Sebelah Daru duduk, ada Raka. Sebelah
Raka ada Kevin dan Jovan. Apa mereka janjian? Baju mereka sama-sama polo
t-shirt dengan warna abu-abu. Memper sama.
Keheningan
pagi buta dipecahkan lagi oleh pertanyaan Yanuar. “Jovan, kamu sudah bisa
bahasa Indonesia?” tanya dia ke Jovan. Wajah anak ini bukan wajah Jawa. Dia asli
Timor Leste. Dan dari cara bicaranya, dia belum bisa berbahasa Indonesia dengan
baik dan lancar.
“Iya
lumayan mas” jawab Jovan dengan logat asli Timor Leste yang masih kental.
Aku
menunduk hampir tertawa lepas. Tapi saat berangkat tadi, Yanuar berpesan agar
aku tidak tertawa saat asistensi dilakukan. Tak bisa menahan tawa aku akhirnya
angkat bicara “Yan, ini aku pengen ketawa”. Semua diam melempar pandangannya ke
arahku. Kulanjutkan pembicaraanku “Aku barusan berpikir, bicara saja Jovan udah
susah. Bagaimana ia menulis lapres (laporan resmi, red) ya? Kamu gak
kesusahan Jovan?”. Aku takut logatnya terbawa sampai ke lapres.
“Iya
mas, pembahasan laporan saya sering direvisi asisten. Katanya disuruh jadikan
pasif gitu” jawab Jovan. Nah! Sepertinya asistennya ini kurang tahu kalau Jovan
memang kurang bisa menulis dalam logat Bahasa Indonesia. Eh, apakah menulis
perlu logat? Ya sudahlah.
“Oke,
sebelum memulai tes awal kali ini saya mau kalian makan biskuitnya satu-satu”
kata Yanuar menunjuk camilan yang ia bawa. Jreng! Apa aku boleh ikut makan? :P
---
---
Asistensi
praktikum kimia organik ini dibuka Yanuar dengan ucapan selamat datang lho.
Selain itu dia juga memperkenalkan diri ala pemandu LKMM TM. Suer! Setelah
itu ia menjelaskan mekanisme tes awal ada lima sesi. Sesi pertama ‘Dasar teori’,
kemudian ‘Engineering dan Teknis’, ‘Aplikasi dan MSDS (Material Safety Data
Sheet)’, ‘Ekonomi’, dan terakhir ‘Simulasi dan Game’. Semua agenda itu
dirangkai dalam dua jam kedepan. Beuh!
Sesi
dasar teori dimulai dengan pertanyaan point. Yanuar akan bertanya kepada
praktikannya, siapa yang menjawab dia mendapat nilai. Selanjutnya sesi engineering
dan teknis lebih berisi teknis dan prinsip kerja alat saat praktikum serta
bagaimana efek kalau alat dimodifikasi. Sesi aplikasi dan MSDS tentang kegunaan
percobaan dan safety dalam laboratorium.
Pada
sesi ketiga ini, Yanuar bertanya “Ada yang tahu penangganan saat asam sulfat
kena mata?”
“Dibuka
mas kelopak matanya” jawab Kevin datar. Beuh! Ini anak kebanyakan lihat
film Happy Tree Friends mungkin. Dengan ekspresi innocent dia telah membuat yang lain ngeri. Kulihat kerut dikening wajah Daru,
ekspresi bengong Jovan dan ekspresi nyengir Raka. Sementara aku sendiri tepok
jidat kemudian menjelaskan maksud Kevin yang kutangkap.
“Untuk
penangganan pada mata. Dalam MSDS dijelaskan bahwa ketika zat kimia mengenai
mata, pertama yang kita lakukan adalah melepaskan alat bantu pengelihatan
seperti kacamata atau lensa kontak. Setelah itu dibasuh dengan air yang
mengalir. Baru kemudian dilakukan bantuan klinik. Mungkin maksud Kevin seperti
itu” jelasku sambil menunjuk kacamata Daru. Kevin mengangguk tanda setuju.
Memasuki
sesi ekonomi, Yanuar memberikan tugas kepada praktikannya untuk mencari harga
bahan baku pembuatan metil asetat sehingga mereka bisa mengetahui besar keuntungan
yang mereka dapat ketika memproduksi metil asetat dari bahan methanol, asam
asetat, dan asam sulfat sebagai katalisnya.
Sesi
akhir adalah simulasi dan game. Tapi menurutku ini sesi quiz Siapa
Berani. Yanuar membagi praktikannya menjadi dua tim. Tim A Raka dan Daru.
Tim B Kevin dan Jovan. Lalu Yanuar memberi skor pertama kepada tiap tim 20 poin.
Kedua tim harus menjawab pertanyaan Yanuar. Pertanyaan pertama bernilai 10 poin
kalau benar. Kalau salah -10 poin. Pertanyaan kedua bernilai 20 poin kalau salah
-20 dan seterusnya. Memasuki pertanyaan keenam kedua tim sama-sama bingung
dalam menjawab akhirnya Yanuar mengubah sistem permainan menjadi Siapa
Berani on Race. Jadi, kedua tim diberi waktu 50 detik untuk lari dan
bertanya jawabannya kepada siapa saja yanga ada di sana pada waktu itu.
Waktunya pakai stopwatch pek!
Terakhir Yanuar menutup asistensi ini dengan
pesan kesan selama tes awal. Overall, It’s a lot of fun! :)