Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Selasa, 17 April 2012

Kedewasaan Itu?

Wartikno, 15th April 2012

Akhir pekan ini buku yang ku baca berjudul ‘Born to be a Genius’. Buku ini berisi tentang bagaimana kemampuan otak dan juga kepribadian mempengaruhi kesuksesan orang. Selesai membaca beberapa bab buku itu, aku pergi ke kampus Teknik Kimia untuk mencari referensi desain poster. Di Plasa Teknik Kimia aku bertemu beberapa kawanku Ahmad, Swin, dan Ekaoru.

Dari diskusi tersebut, kami membahas tentang karakter diri manusia yaitu melankolis, sanguinis, plegmatis, dan koleris. Kami mengidentifikasi diri masing-masing. Ahmad termasuk dalam melankolis. Swin dan Ekaoru termasuk dalam plegmatis. Sementara aku ini antara melankolis, koleris, sanguinis, dan plegmatis hamir seimbang.

Kemudian ketika tes kemampuan hemisfer otak menurut buku tersebut. Hasil tes bahwa Swin cenderung menggunakan hemisfer otak kanan. Ekaoru cenderung ke otak kiri. Sedangkan aku antara otak kiri dan kanan hampir seimbang.

Malam harinya ketika aku pulang diantarkan Ahmad. Kami sempat berdebat. Saat itu aku menyatakan bahwa dia itu sangat melankolis dan itu kurang bagus. Dahulu aku juga seperti itu, melankolis dan tidak bisa bersahabat dengan baik. Aku merasa semua yang ku lakukan harus sesuai dengan yang kuharapkan sesuai dengan ekspektasi ku. Tapi karena dunia ini tidak seideal itu, maka aku beralih mencari bagaimana aku harus hidup.

Permasalahannya disini bukan pada karakter apa dirimu. Namun bagaimana dirimu memilih karakter yang tepat untuk hidupmu. Ketika itu aku berkata kepada Ahmad bahwa aku ini bisa melankolis, sanguinis,koleris dan plegmatis.

Kemudian jawaban yang ku dengar adalah “Itu namanya tidak berpendirian”.

Semalaman ku memikirkan hal itu. Apa aku memang tidak memiliki pendirian? Jawabannya adalah koreksiku berikut ini :

“ketika aku melihat diriku, memang benar hasil tes itu bahwa aku termasuk melankolis, sanguinis, koleris dan plegmatis. Namun, itu bukan tidak berpendirian tetapi itu namanya aku dapat menyesuaikan. Ketika berhadapan dengan melankolis aku bisa, sanguinis bisa, dst. Dari kacamata ku lihat diriku memang orang yang belum mempunyai jati diri yang sebenarnya dan aku masih mencarinya. Kebenaran pribadi, pandangan hidup, dan pegangan yang menyangkut nilai-nilai yang terprogram dalam diriku masih ku gali. Makanya aku masih sering mengamati orang-orang disekitarku untuk meniru bagaimana mereka merespon sebuah kejadian. Aku pun sangat bersyukur karena aku diberi kemampuan meniru yang bagus oleh Allah’.

Yang bisa menjadi pelajaran dalam tulisan ini adalah mencari pendirian, karakter, dan kepribadian tergantung pada respon kita terhadap masalah dan kehidupan di masyarakat dan bagaimana kita memetikpelajaran itu dari interaksi dengan orang lain yang memiliki berbagai macam tipe kepribadian. Hal ini termasuk juga ajaran Agama Islam yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan. Itulah ‘Kedewasaan’ menurutku!
Comments
2 Comments

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ini kesannya kamu ingin membela dirimu sendiri gitu ya? berarti km tidak menerima komentar temanmu dan menilai dia salah? dewasa itu juga bisa "nrimo" lo :)

Wildan Habibi mengatakan...

Aku masih belum paham,
Boleh dikasih contoh? :)

Posting Komentar

Give your outstanding comment here, I will so pleasent :)