Widget by tips dan trik blogspot

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

  • Blog Contest with Theme : Aman Semua Lancar
  • My twitter @habibi_kun

Kamis, 06 Desember 2012

Kamis Siang Shofi



Shofi, siswa kelas III SD/MI (status : adik perempuan gue)


Kalau Raditya Dika buat naskah untuk malam minggu Miko. Aku kali ini akan menceritakan Kamis siang Shofi, adik perempuanku. Hari ini Shofi dapat PR (pekerjaan rumah) matematika dari sekolah. Di ruang keluarga dia sendirian nulis sambil manggut-manggut. Jarak pandangnya dengan buku tidak sampai 30 cm. Padahal harusnya lebih dari itu agar tidak merusak mata. Rambutnya terurai ke bawah menutupi sebagian matanya. Shofi? Kamu belajar apa tidur?
Saat kusapa ia malah balik bertanya apakah pekerjaannya benar atau salah? Bertanya tentang pelajaran anak SD kelas tiga. Ini tentang konversi. Dibukunya tercetak dalam anak tangga yang semakin kebawah dengan tulisan km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Dihalaman berikutnya tercetak 15 soal penjumlahan. Salah satu contoh soal nomor 10 adalah 13 m + 15 dm = ….. dm.
Kulihat 9 soal sudah dikerjakan dengan perfect. Namun, pada soal kesepuluh itu dia mengalami kesulitan. Ia bingung berapa 13 m sama dengan berapa dm? Ia melihat anak tangga itu, lalu mendapati kalau dari m ke dm turun satu anak tangga, jadi dikali 10. Nah, ia lalu bingung 13x10 itu berapa?
Ia menulis 10 kali angka 13 kemudian menjumlahkannya. Aku yang melihatnya langsung bertanya “Fi, kamu belum bisa perkalian kah?”
Shofi hanya nyengir. Aku akhirnya mengetes dengan memberikan soal perkalian 12x12, 13x13, dan 16x16. Dan fixed, shofi belum mahir dalam perkalian. Saat menghitung 16x16, shofi belum bisa menjawab 6x6 sama dengan berapa? Dari sini aku sadari adikku ini kurang mahir dalam mencongak angka. Sebabnya karena kurang berlatih.
Beberapa pertanyaan kecil aku lepaskan untuk memancing pemikiran Shofi. Mulai dari satu kali satu, dua kali satu, dan seterusnya. Namun tetap kesimpulannya shofi belum mahir mencongak angka. Saat kutanya 2x7 dia menjawab sambil nyengir “16, eh 15, eh 14”. Kemudian kami berlalu dengan tawa lepas karena kepolosan adikku yang satu ini.
Setelah setengah jam berlalu, 15 soal sudah terselesaikan. Sekarang waktunya untuk quick quiz untuk Shofi. Aku bertanya “satu abad berapa tahun?”
“100” jawab shofi cepat.
“Pintar, satu tahun berapa bulan?”
“Januari, Februari, Maret, ….. 12?” jawab shofi nyengir.
“Satu bulan berapa hari?”
“31”
“Bener?”
“Iya” sambil nunjuk buku.
“Ok, tapi biasanya dihitung rata-rata 30 hari Fi”
“Satu minggu berapa hari?”
“tujuh!”
“Sip. Satu hari berapa jam?”
“60, eh 24!”
“Benar! Satu jam berapa menit?”
“60 menit”
“Bagus, satu menit berapa detik?”
“60”
“60 detik berapa menit?”
Tik, tok, tik, tok. Shofi belum mahir kalau pertanyaannya dibalik. Haha. Adikku harus rajin belajar mencongak agar pandai. Mumpung masih kelas tiga. ^_^
Comments
4 Comments

4 komentar:

upik abu mengatakan...

adikmu cantik wil. sayang msih kelas III SD. kalau sudah kuliah bisa jadi rebutan cowok2 ABK49.
hahahaha *comment ngaco

Wildan Habibi mengatakan...

Alhamdulillah. siapa dulu kakaknya ! :P

Astuti Lisa Wardany mengatakan...

hahaha.. adekmu unyu hab.
jadi mumpung masih kelas 3 SD suruh latihan aja soal2, apalagi matematika. pernah aku ngajarin adekku yg masi kelas 2 SD soal matematika. soalnya soal cerita dan itu pun pendek2. tapi belom ada 1 jam udah bilang capek lah, ngantuk lah, dsb yg gak penting dan akhirnya dia kabur.(karena umur2 segitu kan masi seneng2nya maen sm temen2x seusianya). karena masih kecil-->kemampuannya otak untuk menyerap informasi kan masih kuat2nya tuh :D
jadi intinya, sing gede kudu tlaten ngajari sing cilik
salam buat sofhii..

Wildan Habibi mengatakan...

Iya Lis, anak umuran segini emang butuh bimbingan lebih mumpung otak nya masih fresh dan bisa menyerap informasi lebih..

:)

Posting Komentar

Give your outstanding comment here, I will so pleasent :)