Sore ini, majelis yang semoga diberkahi Allah swt dengan frekuensi O-107 Teknik Kimia mendatangkan bapak ustadz Saukani Ong. Majelis yang biasanya disebut KANTIN, kajian rutin yang diselenggrakan oleh departemen Tablighul Islam Kajian Islam Nurul Ilmi Teknik Kimia. Tema kajian hari ini adalah ‘Kuawali Kuliah dengan Bismillah’.
Bapak ustadz Saukani Ong adalah seorang muallaf. Beliau merupakan keturunan Cina. Walaupun seorang muallaf namun ajaran agama Islam yang beliau aplikasikan lebih banyak dariku. Jujur, aku sebagai anak yang dari lahir sudah memeluk tali Allah ini belum lah mampu mengaplikasikan ajaran Nabi Muhammad seperti beliau. Dalam kesempatan itu beliau mengatakan “Sekarang ini banyak muslim yang mengaji Al Quran namun masih belum bisa memahaminya. Lebih baik membaca satu ayat dan paham maksudnya.” Saya tertohok mendengarnya.
Kemudian saat sesi diskusi beliau menjelaskan pula pengalamannya. Ayah beliau dulu suka memakan bubur. Apakah kamu tahu? Ayahnya menggunakan sumpit untuk memakannya. Bayangkan, makan bubur dengan sumpit? Itu suatu hal yang tidak mudah, benar? Namun, ketika itu ayah beliau menghabiskan buburnya tanpa ada sisa sama sekali. Prinsip hidup orang Cina yang sesuai dengan pengamalan hadist Nabi yang menyuruh menghabiskan makanan sampai tak bersisa karena kita tidak tahu dimakanan yang mana Allah akan memberikan barakahnya.
Kemudian kita diajak untuk merenungkan apakah saat makan kita menyebut nama Allah? Sapakah saat kekamar mandi kita sudah berdoa dan melangkahkan kaki kiri ke kamar mandi? Sudahkah kita menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari?